Bejat! Ayah di Banyumas perkosa anak kandung dan bunuh tujuh bayinya

Infomoga.com -- Seorang ayah tega memperkosa anak kandungnya sejak usia 13 tahun sehingga menyebabkan hamil. Setelah bayinya lahir, ayah itu tega membunuh bayi yang tidak berdosa dengan dikubur sesaat setelah lahir. 

Itulah yang dilakukan oleh Rudianto, 57 tahun, seorang buruh di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Rudianto memperkosa anaknya sejak tahun 2008 hingga tahun 2021 hingga mengandung dan melahirkan delapan kali. Anak pertama diberikan kepada orang lain untuk diadopsi, namun tujuh bayi yang lahir sesudahnya, dengan kejam Rudi langsung membunuhnya sesaat setelah lahir dengan menguburnya hidup-hidup.

Kepala Polresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu, Selasa (27/6/2023) telah menetapkan Rudianto sebagai tersangka kasus pembunuhan tersebut.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudusy kepada media, menjelaskan, “Tersangka Rudianto telah mengaku membunuh tujuh bayi yang dilahirkan anak kandungnya. Sejauh ini polisi baru menemukan bukti empat kerangka bayi.”

Polda Jawa Tengah  akan memberikan pendampingan kepada ER, 28 tahun, anak Rudianto yang menjadi korban rudakpaksa ayahnya itu dengan melakukan trauma healing.

Awal Terbongkar

Kasus pembunuhan tujuh bayi itu terbongkar berawal dari temuan tulang-belulang bayi yang terbungkus yang terbungkus kaos warna merah, warna putih, dan daster saat warga membersihkan kebun untuk membersihkan jalan desa di Kelurahan Tanjung pada Kamis pagi, 15 Juni 2023 lalu. Temuan itu kemudian dilaporkan ke polisi.

Polisi bergerak cepat menyelidiki temuan tersebut dan menangkap Rudianto pada Jumat, 23 Juni 2023. 

Dari hasil interogasi, Rudianto mengaku dialah yang melakukan pembunuhan bayi. Dari satu temuan itu kemudian ia mengaku telah membunuh tujuh bayi yang dilahirkan oleh anak kandungnya.

Rudianto sendiri memiliki dua istri. Dari istri pertama mempunyai dua anak, dengan istri kedua punya tiga anak. Anak yang diperkosa adalah anak pertama dari istri pertama. 

Sumber: Elshinta