Bukan cuma BYD, ternyata pabrik VinFast di Subang juga sempat mendapat gangguan dari Ormas

Infomoga.com -- Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Moeldoko, menduga gangguan oleh ormas yang dialami BYD juga terjadi kepada Vinfast saat akan memulai pembangunan fasilitas di Subang, Jawa Barat.

Menurut Ketua Umum Periklindo tersebut, laporan tersebut langsung ditindaklanjuti dan dikoordinasikan dengan pihak-pihak di daerah agar tidak menghambat proses investasi.

"Saya juga pernah mendapat laporan seperti VinFast ada gangguan, tapi kami sudah bantu untuk dikoordinasikan ke wilayah setempat," ujar Moeldoko, dikutip dari Instagram NowDots.

Pernyataan Moeldoko ini datang tak lama setelah Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, mengungkap adanya praktik premanisme yang dialami BYD saat membangun pabriknya.

Meski tidak merinci lebih lanjut bentuk gangguan terhadap VinFast atau pihak-pihak yang terlibat, Moeldoko menegaskan bahwa semua pihak seharusnya bersinergi untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif.

"Jangan sampai pengangguran makin banyak, tapi di sisi lain justru ada pihak-pihak yang mengganggu investor yang datang untuk membuka lapangan kerja," ucapnya.

Saat ini VinFast menjadi salah satu pemain penting dalam pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia.

Sejak tahun 2024, perusahaan otomotif asal Vietnam itu telah menggelontorkan investasi awal senilai US$200 juta atau sekitar Rp3,2 triliun untuk membangun fasilitas manufaktur di Subang.

Pabrik ini berdiri di atas lahan seluas lebih dari 100 hektare dengan target kapasitas produksi mencapai 50 ribu unit mobil listrik setir kanan per tahun.

Tak hanya itu, VinFast juga berkomitmen menyerap tenaga kerja lokal dalam jumlah besar.

Diperkirakan, pabrik ini akan membuka lapangan kerja bagi 1.000 hingga 3.000 orang saat mulai beroperasi penuh pada kuartal IV tahun 2025.

Langkah VinFast ini mendapat apresiasi dari banyak kalangan, termasuk pemerintah, karena dinilai mampu mendorong pertumbuhan industri ramah lingkungan sekaligus membuka kesempatan kerja baru di dalam negeri.

Sumber: Hops