Widget HTML #1

Indonesia Resmi Resesi, Apa Arti dan Dampaknya?

Indonesia Resmi Resesi, Apa Arti dan Dampaknya?

Infomoga.com
-- Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi RI pada dua kuartal 2020 tercatat minus. Dengan kondisi ekonomi seperti ini, Indonesia resmi masuk resesi. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi RI kuartal III-2020 lalu tercatat minus 3,49%. Sebelum itu, pada kuartal II-2020, pertumbuhan ekonomi RI sudah minus 5,32% seperti dilansir detikcom, Jumat (7/11/2020). 

Dengan pertumbuhan yang minus dua kuartal berturut-turut maka dapat dikatakan RI resmi mengalami resesi ekonomi.

Keadaan ini tentunya membawa dampak negatif yang tidak bisa dihindari baik bagi ekonomi negara itu sendiri apalagi masyarakat di dalamnya.


Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet saat suatu negara masuk resesi, kriminalitas bakal semakin meningkat.

"Kalau seandainya (ancaman resesi) tidak diselesaikan dalam waktu cepat, misalnya masalah kriminalitas yang meningkat itu bukan tidak mungkin juga bisa terjadi dengan adanya resesi," kata dia beberapa waktu lalu.

Kriminalitas yang meningkat akibat resesi karena lapangan kerja berkurang sedang kebutuhan terus meningkat. 

Berkurangnya lapangan kerja membuat pendapatan masyarakat semakin menurun. Ujungnya mereka akan masuk ke kategori masyarakat miskin.

Korelasinya, jumlah pengangguran meningkat, angka kemiskinan melonjak dan efeknya menjalar ke masalah sosial non ekonomi.

"Jadi dampak buruknya ada potensi penambahan jumlah pengangguran, kemudian meningkatnya angka kemiskinan, dan ada dampak-dampak yang sebenarnya terlihat dampak sosial non ekonomi," sebutnya.

Senada dengan Yusuf, Direktur Eksekutif Institute Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad berpendapat bahwa resesi ekonomi akan menyebabkan lonjakan masyarakat miskin.

"Yang jelas adalah kemiskinan akan meningkat cukup tajam. Nah ini kan agak berat, kemiskinan ini kan ditandai oleh orang yang pendapatannya turun banyak itu mulai terjadi lebih lama dari biasanya," ujarnya. 

Dia menambahkan, akan banyak pengangguran dan pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat resesi.

Terus apa itu Resesi?


Seperti diberitakan Liputan6.com (5/11/2020) yang merangkum pengertian resesi dari beberapa sumber. Menurut Forbes, resesi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.


Para ahli menyatakan resesi terjadi ketika ekonomi suatu negara mengalami produk domestik bruto (PDB) negatif, meningkatnya tingkat pengangguran, terjadi penurunan penjualan ritel, dan terdapat kontraksi pendapatan dan manufaktur untuk jangka waktu yang lama.

Resesi dianggap sebagai bagian yang tidak dapat dihindari dari siklus bisnis yang terjadi dalam ekonomi suatu negara.

Dikatakan jika selama resesi, ekonomi berjuang, orang kehilangan pekerjaan, perusahaan menghasilkan lebih sedikit penjualan dan output ekonomi negara secara keseluruhan menurun. 

Titik di mana perekonomian secara resmi jatuh ke dalam resesi bergantung pada berbagai faktor.

Pada tahun 1974, ekonom Julius Shiskin membuat beberapa aturan praktis untuk mendefinisikan resesi.
Menurut dia, hal paling populer adalah penurunan PDB selama dua kuartal berturut-turut. 

"Perekonomian yang sehat berkembang dari waktu ke waktu, jadi dua perempat produksi yang menyusut menunjukkan ada masalah mendasar yang serius," menurut Shiskin.

Definisi resesi Julius Shiskin ini menjadi standar umum selama bertahun-tahun.

Sementara itu, Biro Riset Ekonomi Nasional (NBER) yang secara umum diakui sebagai otoritas yang menentukan tanggal mulai dan akhir resesi di Amerika Serikat (AS) memiliki definisi sendiri tentang resesi.


"Penurunan signifikan dalam aktivitas ekonomi yang tersebar di seluruh ekonomi, berlangsung lebih dari beberapa bulan, biasanya terlihat dalam PDB riil, pendapatan riil, lapangan kerja, produksi industri, dan penjualan grosir-eceran,” menurut penjelasan NBER.

Definisi NBER lebih fleksibel daripada aturan Shiskin untuk menentukan apa itu resesi. Misalnya, virus korona berpotensi menciptakan resesi berbentuk W, di mana ekonomi jatuh seperempat, mulai tumbuh, lalu turun lagi di masa depan. 

Post a Comment for "Indonesia Resmi Resesi, Apa Arti dan Dampaknya?"