Jelang Panen Raya, Harga Gabah Membuat Petani Merana
Infomoga.com -- Memasuki panen raya, sejumlah petani mengeluhkan harga jual gabah yang rendah. Mereka berharap pemerintah mempunyai solusi agar harga gabah bisa tetap stabil.
Dari harga normal sebesar Rp 4.500-5.000 per kilogram, berangsur turun hingga di kisaran harga Rp 3.100 per kilogramnya.
Salah satu petani di Desa Bangsri Kecamatan Jepon Kabupaten Blora, Suwarno mengungkapkan bahwa harga gabah saat ini membuat petani tidak berani menjual ke pasaran.
"Kalau seperti ini kita gak berani jual mas. Ruginya besar tidak sebanding dengan saat tanam," kata Suwarno, Selasa (21/6/2022) seperti dilansir gatra.com.
Suwarno menambahkan, biaya tanam yang harus ia keluarkan saat musim tanam lalu sekitar Rp3 juta. Sementara hasil panen yang ia dapatkan saat ini hanya Rp2 juta.
"Ini kalau saya jual semua paling cuma dapat Rp1,5 juta sampai Rp2 juta. Enggak cucuk mas. Petani rugi besar," ungkapnya.
Petani Semakin Sengsara
Dirinyapun heran kondisi ini terus terjadi saat musim panen tiba. Padahal sebelum musim panen, harga cenderung stabil.
"Kalau panen ya seperti ini terus. Harga rendah. Enggak tahu juga kenapa. Kalau mau tanam, pupuk mahal, waktu panen harga rendah. Petani kok semakin sengsara," ucapnya.
Hal yang sama disampaikan petani lain, Jumilah. Harga gabah saat ini sangat menyulitkan para petani.
"Ini malahan mahal harga jagungnya mas. Salamkan saja pak Mentri harga gabahnya anjlok," paparnya.
Jumilah juga mengatakan, selain harga gabah, harga beras juga ikut turun. Harga beras saat ini hanya sekitar Rp6.000 per kg.
"Beras juga ikut turun mas. Jadi panen kali ini tidak saya jual. Dijual nanti kalau harga kembali naik. Nanti sisanya buat makan sendiri," pungkasnya.
Post a Comment for "Jelang Panen Raya, Harga Gabah Membuat Petani Merana"
Post a Comment